Sunday, February 23, 2020

PERLUKAH MENGGUGAT PANCASILA


Perlukah menggugat PANCASILA
Aziil Anwar

engkau belajar Pancasila
Aku juga mempelajarinya
kata sama-sama belajar pancasila tapi aku membenci koruptor
dan kau asyik mencuri dana rakyat

kita belajar pancasila pada buku yang sama
dengan materi yang sama
aku bekerja untuk rakyat
dan rakyat bekerja untukmu
aku ingin KPK kuat, kau malah ingin melemahkan bahkan membubarkan kpk
apakah kita belajar pancasila dari penulis buku yang berbeda?

aku dan kau sama-sama belajar pancasila
kini kau dipenjara dan aku sibuk memenjarakan hatiku
kau kena ott kpk dan aku sibuk membaca alasan-alasanmu mencuri uang rakyat
apakah sampul buku pancasila kita beda?
pancasilamu berwarna merah dan aku berwarna putih?
hingga ketika aku bersimpati dengan orang yang tidak seagama denganku
dengan keras kau katakan padaku ‘segeralah bertobat saudaraku!”
aku malah tak punya hak untuk mengatakan padamu
bahwa kau salah membaptis dirimu sebagai pancasilais.
aku dan kau sama-sama belajar pancasila
namun kau malah sibuk berniat menutup bandara untuk kehadiran idolamu
sementara aku ingin negeri ini sejuk damai, penuh tenggang rasa sesama anak bangsa
aku sangat mendukung langkah tegas polri menerapkan hukum
kau malah cengar cengir sibuk mencari-cari alasan agar sang pemimpin diturunkan
mengancam akan menurunkan satu juta orang untuk melaksanakan revolusi putih.
mungkin kau lupa dengan puluhan jutaan orang,
yang siap melaksanakan revolusi merah demi keutuhan negeri ini
ketika soeharto menerapkan pancasila sebagai ladasan ideologi semua organisasi
kita sama-sama menentangnya, sama-sama berdemo agar aturan itu diubah
namun kenapa kini kau lebih lantang meneriakkan dirimu sebagai pancasilais? Kenapa?
apa karena warna umbul2mu yang telah berubah
atau kau makan dari bendera yang berbeda?
dengan buku pancasila yang sama
dengan materi-materi pancasila yang sama
kenapa kita tidak duduk bersama,
minum kopi dan menyanyikan lagu indonesia raya.
Iak perlu kita bakar buku pancasila
meski kita tahu, belajar pancasila tidak membuat kita menjadi pancasilais
DAN JANGAN KATAKAN APA YANG TELAH KAU BERIKAN UNTUK BANGSA INI
KATAKAN SAJA APA YANG TELAH KAU CURI DARI BANGSA INI

Friday, November 20, 2015

Titip Rindu Untukmu Zet



Titip Rindu Untukmu Zet.

Aku hanya bisa mengagumimu
Aku hanya bisa memujamu
Tak lebih dari itu
Karena aku tak bisa memilikimu
tak lebih dari itu
Sebab aku tak mungkin akan selalu bersamamu

jatuh cinta.. mungkin saja
dan rasanya itu adalah anugerah terindah diusiaku ini
bahagia…tentu saja
bahkan hanya dengan membelai tanganmu..aku melayang…
aku terjebak dalam rindu yang salah

terkadang kebahagian datang menghampiri dengan sifat manjamu,  senyum manismu
meski terkadang juga hati ini perih dengan sikap acuhmu yang begitu menggemaskan
senang melihat kau tersenyum menerima hadiah-hadiah kecil dariku
sangat bahagia ketika kau mau membuatkan secangkir teh
terima kasih untuk segala keikhlasan yang kau berikan
dan aku ingin senyummu terus menghiasi hari harimu kedepan
menemani masa-masa remajamu yang masih panjang

tetaplah menjadi yang terbaik
menyenangkan bagi semua orang
mempesona dan mengagumkan
cuek tapi mengasihi..

esok dan hari-hari selanjutnya
terbayang pasti ruang kerjaku yang akan sepi dan dingin
tanpa hadirmu, tanpa senyum manja dan gelak tawamu yang menggemaskan
mungkin bagimu itu biasa-biasa saja
tapi aku rindu  saat-saat seperti itu
mungkin nanti.. bersama lembaran-lembaran potretmu
kan kunikmati setiap detik rasa rinduku

Titip rinduku selalu…

Nov. 21. 2015


Sunday, December 1, 2013

AKU INGIN ANAK-ANAKKU TERBIASA MERASA LAPAR



Aku ingin anak-anakku terbiasa merasa lapar
Agar mereka tahu arti kenikmatan sepiring nasi
Dan jika nanti mereka diberi kesempatan untuk memilih
Aku ingin mereka menikmatinya sebagai karunia ilahi
Bukan karena mereka pantas mendapatkannya

Aku ingin anak-anakku terbiasa merasa lapar
Agar disaat mereka kenyang, mereka tidak lapar lagi
Lapar pada hal-hal yang akan membuat mereka sakit
Lapar pada kekuasaan..lapar pada harta benda
Dan terus merasa lapar hingga mereka sendiri lupa
Apa sesungguhnya makna lapar

Aku ingin anak-anakku terbiasa merasa lapar
Agar mereka terbiasa berbagi dengan orang lain yang lebih lapar
Agar mereka terbiasa berbagi sedikit rezeki dengan yang lain
Dan tidak menyimpan rezeki yang diberi Tuhan hanya untuk
                                                                  memenuhi rasa lapar lainnya yang mulai mereka rasakan

Aku ingin anak-anakku terbiasa merasa lapar
Agar mereka tidak terbiasa membuat orang menjadi lapar
Hanya karena lapar ingin mengambil hak orang lain
Lapar ingin  mengambil uang negara
Lapar ingin cepat menjadi orang yang tak pernah lapar.

Aku ingin anak-anakku terbiasa merasa lapar
Agar mereka tahu bahwa banyak orang yang tak pernah merasa kenyang
Meski mereka secara teratur disiapkan makanan oleh para pelayannya
Dengan berbagai jenis dan rasa yang entah apa namanya
Namun mereka tetap merasa lapar dan lapar
Karena lapar mereka yang sesungguhnya adalah penyakit

Aku ingin anak-anakku terbiasa merasa lapar
Agar mereka selalu ingat aku..sang ayah yang sering menahan lapar
Agar mereka sesering mungkin terbiasa merasa lapar.


Aziil Anwar
Jam 12.35 wib, akhir November 2013,
diantara tumpukan makanan di Red Hotel Jakarta

Saturday, September 14, 2013

SANG PARAKANG

Seribu bangkai anjing

Lebih berarti bagiku

Ketimbang mulut busukmu

Yang dulu memohon satu suara

Dan kini menghianati seribu jiwa


Tak penting bagi kami

Siapa pejabat di negeri ini

Sudah bosan kami

Dengan model negeri seperti ini

negeri para PARAKANG


Kami sudah biasa begini

Makan bingung hujan bocor

antri berjam-jam untuk seratus ribu rupiah

lalu kau potret dengan bangga sambil teriak

kemiskinan telah kami atasi !!!



kami tidak butuh pidatomu

senyum parakang atau janji-janjimu

sekarung beras dari gudang makananmu

tak bisa menghapus kemelaratan kami



kami tak percaya lagi pada kalian semua

partai politik yang hanya sibuk mengurus proyek

kemudian ditelannya bersama busana 2 jutaan

untuk menambah wibawa terasimu


omongan dan kerja hebatmu

tak bisa bikin perut kenyang

karena kalian memang tidak pernah memikirkan kami

semua perbuatan, aturan dan tingkah lakumu

mengawang jauh dari persoalan kami


bubarkan saja dewan gombal ini

kami ingin tidur pulas

dan tidak terganggu dengan klakson mobil

yang kau beli dengan pajak dan keringat kami

dengan air mata anak kami

yang hanya bisa menjilati susu

dari layar kaca televisi di rumah tetangga


Kami sudah bosan

Dengan hidup model begini

Tegasnya kami hanya mau bilang

Jangan bikin aturan

Yang membuat para pencuri

Dan para parakang seperti kalian

Menjadi komunitas yang terhormat



6 August 2011 at 19:46
inspirasi dari Tukul

IDIOLOGI KUTU LONCAT

Kupikir kau dulu adalah pembela partaimu
Kupikir kau marah betul ketika partaimu dianaktirikan
Kupikir kau akan berontak ketika partaimu dinyatakan tidak berhak ikut pemilu
Tapi yang kulihat kini, kau kibarkan bendera partai lain dengan megah dan gagah berani
Lalu kau kemanakan idiologi partaimu yang dulu
Lalu kau apakan idiologi partai barumu
Hahahahahaha…ideologi kutu loncat
Idiologi umbul-umbul, yang hanya berkibar sesuai arah angin

Kupikir kau akan merubah suasana negatif rumah rakyat itu
Kupikir kau akan menjadi harapan perubahan itu
Kupikir kau yang akan mengawal uang rakyat yang kau rencanakan
Tapi yang kulihat bukan perubahan rumah rakyat, tapi kau yang kini berubah
Lalu kau apakan janji-janjimu yang dulu
Lalu kau kemanakan uang rakyat yang kau titipkan lewat slogan dana aspirasi
Hahahahahahahha…..perubahan kutu loncat
Yang hanya berubah dari kepompong menjadi larva yang lucu

Kupikir kau sangat dermawan dan ikhlas
Kupikir kau sangat merakyat
Tapi kenapa sumbanganmu kau tukar dengan foto dan balihomu?
kenapa beras yang kau bagikan berubah menjadi bendera partai yang berkibar malu-malu
kenapa..?
lalu..kenapa tidak kau makan sendiri idiologimu itu
biar perutmu lebih kembung, dan buncit sendiri
jangan biarkan rakyat teracuni dengan uang hasil korupsimu
biarkan idiologimu menjadi muntah yang mengotori baju partaimu

Aziil Anwar
Medio September 2013

Monday, July 29, 2013

Sang Komprador Hutan

SANG KOMPRADOR



Diantara semilir angin pegunungan
Diantara batas hutan  dan pemukiman
Diantara tetes keringat  petani malang
Sayup terdengar isak generasiku
Renungi alam …semakin  gersang
Oh….hutan semakin tak berdaya
Saksi bisu tingkah laku manusia
Tebang habis tinggalkan kehancuran
Tak perduli nasib anaknya
Tak perduli nasib  cucunya
Tak perduli nasib generasi  nanti

Diantara damainya suasana desa
Hutan tropis…canda satwa
Gemerincik air pancuran
Dan bau tanah yang menggairahkan
Sekelompok petani bersarung ..menabur benih
Harap benih jadi pepohonan
Pepohonan yang kelak jadi belantara

Sementara di ujung seberang desa
Sekelompok perambah hutan
Dan bukan petani
Berdasi…aksi…melangkah pasti
Berlomba mengukur alam
Berbekal HPH yang mungkin bermakna
Habisi Penghuni Hutan
Selembar surat sakti berharga sekian  juta
Jabat  tangan bersatu mencincang alam
Menyulap mahoni, angsana, meranti, kaliandra, jati
Ekaliptus, gmelina, sengon, agathis, pinus
dan lain lain…..dan lainnya-lainnya
Menjadi…sim salabim….
Pulp, partikel board, triplex, tiang, papan, korek api,
 mobil, villa, deposito dan lain lain………dan lain lain
dan berkibarlah benderamu
lambang suci yang tak gagah lagi

Diantara batas belantara dan gubuk petani
Sekelompok perambah  hutan
Punya rancangan dan izin merusak
Punya teknisi…praktisi dan amunisi
Mengangkangi adat…habitat dan aparat
Menebang dengan sejuta alasan
Demi kepentingan negeri tercinta
Demi kejayaan bangsa di mata dunia
Demi peningkatan devisa negara
Dan masih banyak sejuta alasan yang terprogram
Siap dimuntahkannya dengan satu gerakan telunjuk

Sementara sang  tehnisi  tahu
Menanam adalah deret hitung
Dan sang praktisi tahu
Menebang adalah deret ukur

Diantara semilir angin pegunungan
Sekelompok petani… lapar dan masih bersarung
Sujud di atas lahan yang bukan miliknya
Lemah berdoa…ya Allah…ya Rabbi
Sadarkan mereka dari kebodohan makna lingkungan
Buka mata hati mereka…beri mereka rasa
Agar bisa mendengar apa kata alam
Agar bisa membaca tanda-tanda kemarahan alam.

Lihat…apa yang terjadi
Air hujan menampar sesuka hati
Tiupan angin menerjang tanpa halangan
Air-air pancuran tak lagi menetes
Anak-anak satwa yang kehilangan tempat berteduh
Dan ayunan cangkul petani
Yang semakin lemah menerjang batu

Dialam sana
Diantara ada dan tiada
Sekelompok perambah hutan
Tanpa sarung tanpa dasi
Menjerit tanpa ada yang mendengar
Meratap tanpa suara yang terdengar
Lirih penuh sesal berbisik
Anakku….
Maafkan kami yang tak bisa menjaga alam
Titipan yang kalian pinjamkan kepada kami

AziilAnwar
Majene, 4 November 1996
Pencipta puisi ini memperoleh penghargaan Kalpataru pada tahun 2003

Sandeq Ariongatta


 Iya cinna ateu
dzi lalang di pamaiu
Meloa namappalambi
Massananga maapunnai
Ilalang sajarahmu
Lopi keccu siola sawinna
Sandeq ariongatta

Takkalai usombalang
Dotai lele ruppu
Dari tia natuali dilolangang
Tania passombal mua’ mappelinoi
Lembong di tia …. Mepadottong lawuang

Mua naruao lembong narua toa’,
Tumbiringo’o na mallewaima’,
Tallango’o na mattimbaima,
Nyawa siandarang, cera’ silolonggi

Oh sandeq – sandeq’u
Kakkari dai sobalmu
Oh sandeq – sandeq’u
Maui pole lembong tallu
Sitonda….. talippurrus
Somombal toa’ ma’itai dalle’


Binanga, 12 Januari 2013

Sunday, August 12, 2012

Puisi Untuk DIANA


Detak nadi terasa resah
Iringi hentakan nafas yang melemah
Apakah aku harus pasrah
Naluriku gerah
Aku tak betah

Ayat cinta yang pernah kau kumandangkan
Riuh terngiang bagai jebakan
Virus cinta yang kau hembuskan
Indah namun sangat menyakitkan, dan
Arti cinta yang kau isyaratkan
Nyaris membuat aku berlari tanpa tujuan..dan
Ingin rasanya menerjang semua rintangan
Tuk sekedar mencicipi gelepar cinta yang kau hadirkan
Agar kau tahu betapa berharganya cinta yang ku persembahkan

Waktu berdetak semakin jauh
Isaki janjimu yang kian rapuh
Jiwa ini lemah dan semakin goyah
Altar cinta telah retak dan berangsur rebah
Yang tersisa adalah luka sukma nan parah

Aku bukan terlahir untukmu wahai sang Pemarah.



Majene,15 Juli 2012

Friday, July 20, 2012

SURAT BUAT ISTRIKU


Tak masalah aku hidup selamanya bersamamu
Tak masalah sepanjang hari-hari itu aku menderita
Menahan rasa rindu, mengingat saat pertama mengenalmu
Tak masalah..karena kau adalah istriku
Aku tak pernah menyesali mendapatkan dirimu
Meski kini kau telah berubah, dan aku tahu itu bukan maumu

Kumohon jangan pergi dariku
Cinta kita bisa berakhir, namun pasti ada senoktah kenangan manis yang pernah kita gapai
Aku tak yakin jika ada cinta lain yang menunggumu, namun aku tetap berharap
Kau selalu hadir, bersama membesarkan buah hati cinta kita

Anak-anak kita , kini mulai bertingkah lucu
Si sulung yang mulai pintar berceloteh dan adiknya yang mulai belajar melangkah
Aku yakin jika kau kembali nanti, kau mungkin menyesali
Melewati hari-hari yang hilang bersama, membesarkan mereka

Aku letih bahkan terkadang ingin menjerit
Sangat lelah, menanti kau kembali mengingat
Bahwa kehadiranmu adalah segalanya bagi hidupku dan anak2mu

Aku tahu kau takkan pernah membaca isi hatiku
Namun suatu saat nanti kau akan mengerti dan lebih mengerti
Cepatlah sehat kembali istriku……


Majene, medio July 2012