Sunday, December 1, 2013

AKU INGIN ANAK-ANAKKU TERBIASA MERASA LAPAR



Aku ingin anak-anakku terbiasa merasa lapar
Agar mereka tahu arti kenikmatan sepiring nasi
Dan jika nanti mereka diberi kesempatan untuk memilih
Aku ingin mereka menikmatinya sebagai karunia ilahi
Bukan karena mereka pantas mendapatkannya

Aku ingin anak-anakku terbiasa merasa lapar
Agar disaat mereka kenyang, mereka tidak lapar lagi
Lapar pada hal-hal yang akan membuat mereka sakit
Lapar pada kekuasaan..lapar pada harta benda
Dan terus merasa lapar hingga mereka sendiri lupa
Apa sesungguhnya makna lapar

Aku ingin anak-anakku terbiasa merasa lapar
Agar mereka terbiasa berbagi dengan orang lain yang lebih lapar
Agar mereka terbiasa berbagi sedikit rezeki dengan yang lain
Dan tidak menyimpan rezeki yang diberi Tuhan hanya untuk
                                                                  memenuhi rasa lapar lainnya yang mulai mereka rasakan

Aku ingin anak-anakku terbiasa merasa lapar
Agar mereka tidak terbiasa membuat orang menjadi lapar
Hanya karena lapar ingin mengambil hak orang lain
Lapar ingin  mengambil uang negara
Lapar ingin cepat menjadi orang yang tak pernah lapar.

Aku ingin anak-anakku terbiasa merasa lapar
Agar mereka tahu bahwa banyak orang yang tak pernah merasa kenyang
Meski mereka secara teratur disiapkan makanan oleh para pelayannya
Dengan berbagai jenis dan rasa yang entah apa namanya
Namun mereka tetap merasa lapar dan lapar
Karena lapar mereka yang sesungguhnya adalah penyakit

Aku ingin anak-anakku terbiasa merasa lapar
Agar mereka selalu ingat aku..sang ayah yang sering menahan lapar
Agar mereka sesering mungkin terbiasa merasa lapar.


Aziil Anwar
Jam 12.35 wib, akhir November 2013,
diantara tumpukan makanan di Red Hotel Jakarta